SPORTRIK - Enea Bastianini pindah ke KTM untuk MotoGP 2025, tapi hatinya masih di Ducati. Apa yang membuatnya merindukan tim lamanya? Peralihan ini mengguncang paddock MotoGP. Bisakah ?La Bestia? bersinar dengan RC16 oranye? Simak cerita emosional di balik keputusannya!
Bastianini mengakui Ducati Desmosedici punya keunggulan luar biasa. ?Motor itu seperti roket, sangat responsif,? katanya dalam wawancara di motogpnews.com. Selain itu, chemistry dengan tim mekanik Ducati membuatnya nyaman. Namun, kepindahan ke KTM menawarkan tantangan baru.
Selama empat tahun, Bastianini raih tujuh kemenangan dan 24 podium. Pada 2024, ia finis keempat klasemen dengan dua kemenangan di Silverstone dan Misano. Akibatnya, kepergiannya mengejutkan penggemar. ?Kerennya Ducati bikin hati saya terpikat,? ujarnya, mengenang momen manis.
Cek Klasemen MotoGP Sekarang! Lihat posisi pembalap favoritmu di SPORTRIK MotoGP!
KTM RC16 punya potensi, tapi Bastianini perlu adaptasi cepat. Ia menyoroti corner entry sebagai kelemahan motor ini. ?Kami kehilangan 5-6 km/jam di tikungan,? katanya. Meski begitu, ia optimistis. Bersama crew chief Alberto Giribuola, ia yakin bisa bersaing di Argentina.
Kepindahan ini bukan tanpa drama. Bastianini kehilangan bonus ?900.000 setara dengan sekitar 15,48 miliar rupiah setelah finis ketujuh di Barcelona 2024. Selain itu, kecelakaan saat tes KTM menghancurkan motornya. ?Ini awal yang sulit, tapi saya tak menyerah,? ungkapnya penuh semangat. Penggemar pasti tersentuh melihat perjuangannya!
Bastianini ingin KTM tetap orisinal, bukan klon Ducati. ?Motor ini harus tetap KTM,? tegasnya. Dengan empat juara dunia di tim, KTM siap menggebrak. Akankah Bastianini mengulang kejayaan di trek?
MotoGP 2025 akan penuh kejutan! Bastianini berjuang menaklukkan KTM sambil merindukan Ducati. Jangan lewatkan kabar terbaru MotoGP di SPORTRIK.COM!