SPORTRIK - MotoGP 2025 di Sirkuit Le Mans baru saja mengguncang paddock dengan drama Enea Bastianini. Empat long-lap penalty, dua kecelakaan, dan penalti untuk Silverstone 25 Mei 2025 menandai akhir pekan penuh gejolak bagi pembalap Tech3 KTM ini. Insiden dengan Francesco Bagnaia memicu sanksi keras dari FIM Stewards. Akankah Bastianini bangkit dari mimpi buruk ini di Inggris?
Bastianini Tabrak Bagnaia: Awal Petaka
Bastianini memulai MotoGP Prancis dengan agresivitas khasnya. Namun, di Tikungan 3, ia kehilangan kendali dan menabrak Bagnaia, menyebabkan keduanya terpelanting. FIM Stewards menyebutnya ?berkendara tidak bertanggung jawab? dan menjatuhkan long-lap penalty untuk Silverstone. ?Saya cuma ingin bertarung keras, tapi ini di luar kendali,? ujar Bastianini di paddock. Telemetri menunjukkan kecepatannya 5 km/jam lebih tinggi dari ideal saat insiden, mengisyaratkan risiko berlebih di tikungan basah.
Empat Long-Lap: Rekor Pahit
Selain penalti Silverstone, Bastianini menjalani empat long-lap penalty di Le Mans akibat pelanggaran pit-stop dan insiden lain. Long-lap penalty?rute tambahan di tikungan yang menambah waktu putaran?membuatnya kehilangan 8 detik total. ?Ini seperti lari maraton dengan beban,? keluhnya. Meski begitu, ia tetap finis, menunjukkan mental baja. Transisi ke Silverstone kini jadi ujian: akankah ia atasi tekanan penalti lagi?
Dua Kecelakaan: Fisik dan Mental Teruji
Kecelakaan di Tikungan 1 dan 14 menggambarkan akhir pekan Bastianini yang kacau. Yang pertama akibat lintasan licin, yang kedua karena kesalahan kalkulasi. Untungnya, tak ada cedera serius seperti pneumothorax (paru robek) yang pernah dialami pembalap lain. ?Saya jatuh, bangkit, lalu jatuh lagi. Ini ujian sejati,? katanya. Oleh karena itu, tim Tech3 KTM fokus memperbaiki setelan motor untuk Silverstone, menargetkan stabilitas di sektor cepat.
Tekanan Silverstone: Arena Penebusan?
Silverstone, dengan tikungan Maggotts-Becketts yang brutal, menanti Bastianini. Penalti long-lap di sini terkenal ?ramah? karena hanya menambah 1 detik per putaran, menurut data 2022. Namun, Bastianini harus ekstra hati-hati. ?Saya suka Silverstone, tapi penalti ini seperti duri di saku,? ujarnya. Selain itu, persaingan ketat dari Marc Marquez dan Jorge Martin bakal menguji fokusnya. Timnya optimistis, menargetkan podium untuk tebus dosa.
KTM Tech3: Strategi Bangkit
Tim Tech3 KTM tak tinggal diam. Mereka menganalisis telemetri Bastianini, menemukan inkonsistensi di sektor pengereman. ?Kami akan sesuaikan RC16 untuk lebih lincah di tikungan cepat,? kata seorang insinyur tim. Oleh karena itu, Bastianini akan menjalani sesi tes intensif sebelum Silverstone. Dengan Maverick Vinales sebagai rekan setim, tim berharap duet ini membawa KTM bersaing di papan atas, meski tekanan penalti membayangi.
SPORTRIK - Bastianini menghadapi badai di MotoGP 2025, tapi Silverstone bisa jadi titik balik. Dengan mental juang dan dukungan tim, ia siap menaklukkan penalti dan lintasan. Pantau kabar terbaru MotoGP 2025 di SPORTRIK.COM