SPORTRIK - Johann Zarco mencetak sejarah di Grand Prix Prancis 2025, menjadi pembalap Prancis pertama dalam 71 tahun yang menang di Le Mans, mengungguli Marc Marquez yang finis kedua. Balapan penuh drama dengan kondisi cuaca campuran ini menyaksikan Marquez memperkuat posisinya di puncak klasemen MotoGP 2025 dengan keunggulan 22 poin atas adiknya, Alex Marquez. Sementara itu, Francesco Bagnaia dan Alex Marquez terjatuh, mengubah dinamika persaingan. Bagaimana Zarco menaklukkan Le Mans? Akankah Marquez terus mendominasi musim ini?
Zarco, membalap untuk LCR Honda, memanfaatkan strategi ban basah yang tepat di tengah hujan Le Mans. ?Saya tidak pernah percaya ini akan terjadi seperti ini,? katanya kepada Motorsport.com. Ia memimpin dengan selisih nyaman 12 detik atas Marquez, menunjukkan pengelolaan ban yang sempurna. Keberaniannya bertahan dengan motor basah saat sebagian besar pembalap menukar motor membuatnya meraih kemenangan pertama Honda sejak 2023. Kemenangan ini juga menghentikan rekor 22 kemenangan beruntun Ducati.
Marc Marquez, kini membela Ducati Lenovo Team, finis kedua setelah bertarung sengit di kondisi lintasan yang sulit. ?Hari ini gila, tapi poin ini sangat berharga,? ujarnya. Dengan Alex Marquez dan Bagnaia terjatuh, Marquez memperlebar keunggulan menjadi 22 poin atas adiknya dan 51 poin atas Bagnaia. Performa konsistennya, termasuk rekor enam kemenangan sprint beruntun, menegaskan statusnya sebagai favorit juara dunia ketujuh di MotoGP 2025.
Cek Klasemen MotoGP2025 disini!
Balapan Le Mans diwarnai hujan yang memaksa seluruh pembalap menukar motor ke ban basah saat lap pemanasan, memicu prosedur start cepat. Fabio Quartararo, yang start dari pole, nyaris jatuh dan akhirnya terjatuh saat memimpin. Sementara itu, Alex Marquez, yang menempel Marc untuk posisi ketiga, jatuh di lap 21 di tikungan Dunlop. Bagnaia juga gagal finis, membuat Fermin Aldeguer naik ke posisi tiga, meraih podium pertama di MotoGP. Kondisi ini mengguncang persaingan klasemen.
Meski Zarco mencuri perhatian, Marquez tetap menjadi sorotan dengan konsistensinya. Ia memimpin klasemen setelah memenangi kedua balapan di Qatar dan sprint di Le Mans. Namun, Bagnaia, meski terpuruk di Le Mans, tetap menjadi ancaman dengan pengalamannya di Ducati. ?Pecco akan bangkit, tapi saya fokus pada diri sendiri,? kata Marquez di MotoGP.com. Sementara itu, Alex Marquez menunjukkan potensi sebagai penantang, meski konsistensi masih menjadi tantangan baginya.
Dengan 22 balapan di kalender MotoGP 2025, Marquez berada di jalur yang kuat untuk gelar ketujuh. Performa dominannya di Qatar dan Le Mans, ditambah adaptasinya dengan Ducati GP24, membuatnya difavoritkan. ?Marc akan sulit dihentikan,? tulis The Race, meski memperingatkan potensi Bagnaia dan Jorge Martin. Zarco, dengan kemenangan emosionalnya, juga membuktikan Honda kompetitif, memberikan harapan bagi penggemar. Musim ini menjanjikan persaingan sengit hingga seri penutup di Valencia.
Johann Zarco mengukir sejarah di Le Mans, sementara Marc Marquez semakin kokoh di puncak klasemen MotoGP 2025. Akankah Marquez melaju tak terbendung, atau adakah kejutan lain dari Zarco dan rival lainnya? Ikuti kabar terbaru dari setiap grand prix di SPORTRIK.COM!