Yuki Tsunoda Terpuruk di Kualifikasi F1 Spanyol 2025: Krisis Red Bull Berlanjut!

© Red Bull RB21 | Yuki Tsunoda

© Red Bull RB21 | Yuki Tsunoda

Yuki Tsunoda mengalami kekecewaan besar di kualifikasi Grand Prix Spanyol 2025, finis di posisi terakhir (P20) setelah gagal lolos dari Q1 di Sirkuit Barcelona-Catalunya pada 31 Mei 2025. Pembalap Jepang ini, yang bergabung dengan Red Bull sejak April 2025, tertinggal 0,587 detik dari rekan setimnya, Max Verstappen, yang meraih posisi kedua. Tsunoda menduga kerusakan pada floor mobilnya setelah melintir di tikungan terakhir. Akankah ia bangkit di balapan, atau tekanan Red Bull akan menghancurkan mimpinya?

Tsunoda memulai kualifikasi dengan harapan tinggi setelah menunjukkan kecepatan kompetitif di sesi latihan bebas, hanya terpaut tiga persepuluh detik dari Verstappen. Namun, di Q1, ia kesulitan menemukan ritme. Setelah melintir di tikungan terakhir pada lap awal, ia meminta tim memeriksa floor RB21, menduga kerusakan. “Saya merasa ada yang salah dengan mobil,” ujar Tsunoda, seperti dilansir RacingNews365.com. Upaya terakhirnya di menit-menit akhir Q1 gagal mengangkatnya dari zona eliminasi, finis di P20, terburuk sepanjang musim. Dengan demikian, Tsunoda menghadapi balapan sulit di Barcelona.

Tsunoda, yang dipromosikan menggantikan Liam Lawson setelah dua balapan buruk di 2025, terus kesulitan menandingi Verstappen. Jacques Villeneuve, juara F1 1997, memperingatkan bahwa Tsunoda harus “khawatir” dengan performa Isack Hadjar di Racing Bulls, yang tampil impresif sebagai rookie. “Hadjar mengetuk pintu Red Bull,” kata Villeneuve, seperti dikutip Vision4Sport. Tsunoda hanya mengumpulkan sembilan poin dalam empat balapan, jauh tertinggal dari Verstappen (63 poin). Postingan di X oleh @Karol_CyrkF1 mempertanyakan kapan kesabaran Red Bull akan habis. Oleh karena itu, Tsunoda berada di bawah tekanan besar untuk membuktikan diri.

Cek Klasemen F1 di Sini!

Pantau posisi Yuki Tsunoda, Max Verstappen, dan Isack Hadjar di SPORTRIK F1. Lihat bagaimana Tsunoda berjuang di Grand Prix Spanyol 2025!

Red Bull RB21 dikenal sebagai mobil dengan “jendela operasi sempit,” menyulitkan Tsunoda sejak debutnya di Jepang. “Mobil ini sangat berbeda dari VCARB, sulit menemukan set-up ideal,” ungkapnya kepada RacingNews365.com. Di Barcelona, Tsunoda menggunakan downforce sayap belakang lebih tinggi ketimbang Verstappen, yang memengaruhi kecepatannya. Kecelakaan besar di Imola, di mana ia barrel-roll di Q1, juga memperparah krisis suku cadang Red Bull, seperti dijelaskan Helmut Marko. Meski begitu, Tsunoda tetap optimistis, menyatakan bahwa ia mulai memahami mobil dan akan fokus pada balapan panjang.

Dengan potensi hujan di Barcelona pada 1 Juni 2025, Tsunoda melihat peluang untuk bangkit. “Apa pun bisa terjadi dalam kondisi basah,” katanya kepada Formula1.com. Namun, start dari P20 menempatkannya di posisi sulit, terutama setelah kecelakaan di Monaco dan Miami yang memperburuk rekornya. Sementara itu, Verstappen, yang start dari P2 di belakang Oscar Piastri (McLaren), tetap menjadi harapan Red Bull untuk podium.

“Tsunoda harus belajar dari kesalahan,” tulis @F1GuyDan di X. Selanjutnya, Grand Prix Catalunya menjadi ujian krusial bagi Tsunoda untuk menyelamatkan kariernya di Red Bull.

Kegagalan Yuki Tsunoda di kualifikasi Spanyol 2025 menambah tekanan pada posisinya di Red Bull, dengan Isack Hadjar mengintai dari Racing Bulls. Akankah Tsunoda membalikkan keadaan di balapan, atau Red Bull akan mencari pengganti? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis pedas hanya di SPORTRIK. Dukung pembalap favoritmu di Barcelona menuju kemenangan!